Manusia tak pernah mampu menghidar dari pertemuan dan kemudian diakhiri perpisahan. Pada yang menuang gula, pertemuan akan terasa manis menebar, yang mengiris luka itulah tangis perpisahan. Namun aliran takdir tak hanya berhenti di sana, siklusnya kembali berulang, dan kembali lagi manusia menikmati gelombang rasa.
Pada masa lalu yang tertinggal disilam, bertabur kisah yang tak pernah dinyana adalah kisah yang terhubung dengan takdir hari ini, walau tak pernah jadi pelakon ternyata plotnya berhubungan dengan jalinan hidup, menghadirkan kejutan di panjangnya jalan yang ditempuh, hingga sebagai pelakon tak jarang senyuman dan tawa menjadi teman dan lain waktu, kesedihan membuntuti dengan setia.
Kesedihan orang lain, ternyata adalah juga kesedihan yang pernah kita alami, kehilangan kita adalah kehilangan yang juga dirasai oleh orang lain, kebahagian yang menghampar, adalah hamparan yang sebelumnya dibentang oleh sekeping hati, keindahan yang terekam mata. Adalah juga keindahan yang direkam mata orang lain, walau sudut pandangnya berbeda hakikinya adalah tampilan sebuah objek yang sama.
Ada yang meranggas dan adapula yang bertunas, ia terus bertumbuh sesuai dengan siklusnya, tak sedikitpun keinginannya untuk melawan hukum alam. Bila esok kuntum bermekaran beberapa waktu kemudian gugur dan digantikan kuntum yang lain, demikianlah hidup terus berlalu dengan aneka warna yang terlukis didalamnya
Lingkaran hidup, pada suatu ketika dipertemukannyalah pada suatu titik dengan sesorang yang terkoneksi lewat lembar-lembar cerita yang tak pernah terekam dengan baik, namun sebagai dokomentasi hidup tentunya meninggalkan jejak meski amat sulit untuk melacaknya.
Pernah terpikir olehku dimanakah awal terkoneksinya dua titik yang amat jauh itu, lama kucari jawab dari pertanyaan itu, hingga suatu saat aku menyadari bahwa kami dikungkung oleh sebuah lingkaran yang sama, lingkaran hati, perasaan dan keyakinan yang amat suka menjelajah titik terjauh pikiran, hingga dalam perjalanannya yang tertinggal adalah orang-orang yang berkarakter sama, dari sana pula mungkin tanpa sadar kami tertarik dalam lingkatan yang sama. Lingkaran yang pada suatu ketika membuat kami menyadari bahwa kami adalah keping-keping Puzzle yang membentuk sebuah gambar.
Ada gambar tentang hari lalu yang mengundang deras tawa, terpingkal-pingkal, ah…sebuah gambar memberikan pelajaran tentang langkah-langkah hidup yang membiaskan warna pelangi.
Pada masa lalu yang tertinggal disilam, bertabur kisah yang tak pernah dinyana adalah kisah yang terhubung dengan takdir hari ini, walau tak pernah jadi pelakon ternyata plotnya berhubungan dengan jalinan hidup, menghadirkan kejutan di panjangnya jalan yang ditempuh, hingga sebagai pelakon tak jarang senyuman dan tawa menjadi teman dan lain waktu, kesedihan membuntuti dengan setia.
Kesedihan orang lain, ternyata adalah juga kesedihan yang pernah kita alami, kehilangan kita adalah kehilangan yang juga dirasai oleh orang lain, kebahagian yang menghampar, adalah hamparan yang sebelumnya dibentang oleh sekeping hati, keindahan yang terekam mata. Adalah juga keindahan yang direkam mata orang lain, walau sudut pandangnya berbeda hakikinya adalah tampilan sebuah objek yang sama.
Ada yang meranggas dan adapula yang bertunas, ia terus bertumbuh sesuai dengan siklusnya, tak sedikitpun keinginannya untuk melawan hukum alam. Bila esok kuntum bermekaran beberapa waktu kemudian gugur dan digantikan kuntum yang lain, demikianlah hidup terus berlalu dengan aneka warna yang terlukis didalamnya
Lingkaran hidup, pada suatu ketika dipertemukannyalah pada suatu titik dengan sesorang yang terkoneksi lewat lembar-lembar cerita yang tak pernah terekam dengan baik, namun sebagai dokomentasi hidup tentunya meninggalkan jejak meski amat sulit untuk melacaknya.
Pernah terpikir olehku dimanakah awal terkoneksinya dua titik yang amat jauh itu, lama kucari jawab dari pertanyaan itu, hingga suatu saat aku menyadari bahwa kami dikungkung oleh sebuah lingkaran yang sama, lingkaran hati, perasaan dan keyakinan yang amat suka menjelajah titik terjauh pikiran, hingga dalam perjalanannya yang tertinggal adalah orang-orang yang berkarakter sama, dari sana pula mungkin tanpa sadar kami tertarik dalam lingkatan yang sama. Lingkaran yang pada suatu ketika membuat kami menyadari bahwa kami adalah keping-keping Puzzle yang membentuk sebuah gambar.
Ada gambar tentang hari lalu yang mengundang deras tawa, terpingkal-pingkal, ah…sebuah gambar memberikan pelajaran tentang langkah-langkah hidup yang membiaskan warna pelangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar