Seperti Kunang- Kunag yang kini amat langka ku temui menebur cahaya pada malam yang kelam, seperti itulah kisah ini timbul dan kemudian tengelam dalam benakku, pernah pada suatu ketika ia muncul bagai badai yang memporak porandakan seluruh relung hati, namun sesaat kemudian pergi lagi tak berbekas, Seperti ribuan tahun yang berlalu dan kemudian mengubah sebuah objek yang terus berevolusi menjadi sesuatu yang tak lagi dikenal, namun ternyata di setiap kehidupan menyimpan tandanya sendiri, seperi gen yang kuwarisi dari kedua orang tuaku, yang akan tetap menjadikanku dikenali sebagai seseorang dari rumpun keluarga ku.
Kenangan biarpun dipotong-potong menjadi bagian terkecil bahkan dikubur di palung terdalam bumi tetaplah menimbulkan sebuah jejak, terlepas apakah jejak itu sesuatu yang bernilai indah atau sebaliknya. Menghargai kenangan adalah menghormati perjalan hidup yang Tuhan gariskan. karena tanpa "IYA" Nya tiadalah mungkin suatu pertemuan akan terjadi dan melahirkan sebuah persambungan kehidupan, mungkin untuk itulah orang-orang sukses dan ternama membuat kerap membuat Biografi agar ia dapat menyadari seberapa jauh sang kehidupan telah membawa kakinya melangkah.
Ada yang memutuskan untuk kembali bernostalgia pada kenangan, ada pula yang memutuskan untuk menceraikan kenangan dan terus saja berlari tiap berjumpa dengan objek kenangan, sungguh terkadang manusia punya caranya sendiri untuk memperlakukan kenangan, tak peduali seberapa banyak sebetulnya kenangan itu punya potensi untuk menyakitinya kembali atau justru kenangan itu punya potensi memeberikan pelajaran terbaik dalam hidupnya.
Banyak sekali yang diperlakukan sebagai objek tak dikenal akibat perubahan iklim dan cuaca, dan tak ada yang patut dikomentari dari gejala itu, hanya saja pernah terlintas dalam mindaku yang sempit, mengapa kita tak dapat menjalani dunia kita seperti layaknya sungai yang tak henti mengalir dan sementara ditempat lain sebuah danau terhampar dengan tenang, hei...berdamailah, berdamai dengan semua jenis kenangan.
Bila pada suatu ketika sang waktu berkenan untuk memeutar arahnya,sehingga mengantarkan pada sebuah De Javu, perlihatkanlah sebuah dunia diamana segala sesuatunya berputar pada orbitnya, dan keculai Tuhan Menitahkan hal yng berbeda , tiadalah mungkin sesetu berputar dari orbitny untuk menggangu perjalanan yang lain. Tuhan telah mengariskan segala sesuatunya atas hidup seseorang.
Kedamaian yang mungkin banyak dicari manusia sesungguhnya adalah kedamian dalam menerima diri beserta seluruh hal yang mengikat padanya, karena itu tersenyumlah pada masa lalu, kini dan hari esok.